Kamis, 17 November 2011

Arthur Irawan, Anak Indonesia Menapak Panggung Liga Spanyol

Arthur Irawan (Foto oleh Teresia May untuk Yahoo! Indonesia)
Wawancara Arya Perdhana dari Yahoo! Indonesia dengan Arthur Irawan


Arthur Irawan, pemain sepak bola Indonesia berusia 18 tahun ini, baru saja dikontrak oleh Espanyol selama empat musim. Simak wawancara Yahoo! Indonesia dengan pemain sepak bola yang masih muda ini pada Rabu, (16/11).

Yahoo! Indonesia: Arthur, kita mulai saja dengan ceritamu. Kamu lahir di mana, main di posisi apa?
Arthur: Saya lahir di Surabaya, 3 Maret 1993. Lahir saja, lalu pindah ke Jakarta. Posisi saya bisa main di gelandang tengah atau bek kanan.

Dari umur berapa main sepak bola?

Dari umur 8 tahun.

Apa yang bikin tertarik jadi pemain sepak bola?

Suatu hari saya cuma lihat-lihat, ke JIS  (Jakarta International School) umur 8 tahun, lihat anak-anak main bola. Sebelum itu saya cuma main basket, tidak main sepak bola sama sekali. Saya sempat sekolah di JIS sembilan tahun. Gitu aja, lalu tertarik.

Dulu latihan di mana? Apakah di SSB?

Main di sekolah saja. SSB tidak pernah. Paling di ASA (Asian Soccer Academy)

Mulai kapan serius dengan sepak bola?

Umur 16 tahun saya pindah ke Inggris. Itu untuk belajar, ambil level A. Pernah berlatih dengan Manchester United dan  beberapa klub Inggris lain. Mulai serius sedikit.
Tapi di Inggris tidak pernah bisa main karena masalah izin (kerja). Espanyol tertarik dengan saya, jadi saya pindah ke sana.

Lalu bagaimana bisa terpantau oleh Espanyol?

Pemandu bakat mereka lihat saya main di sebuah pertandingan di Inggris. Mereka mengontak agen/manajer. Saya ditawari tes. Saya dites 2 bulan dan baru minggu lalu saya teken kontrak 4 tahun.

Januari lalu sudah masuk radar timnas Indonesia, tapi tidak terpilih. Perasaannya waktu tidak terpilih waktu itu bagaimana?


Waktu itu memang tidak berharap apa-apa. Saya masih 17 tahun dan saya masih harus balik ke Inggris. Orang tua saya mau saya meneruskan sekolah sebelum main bola. Saya tidak bisa apa-apa. Sebelum itu saya ditawari pelatih timnas U-20 Cesar Payovich ke Uruguay, tapi saya tidak bisa pergi juga karena orang tua saya mementingkan studi dulu.

Jadi, waktu itu enteng saja ya ikut seleksi?

Iya, istilahnya buat saya waktu itu cuma buat latihan.

Tapi masih tertarik kan misalnya nanti ikut seleksi timnas Indonesia lagi?

Sekarang sih saya, sebagai pemain profesional siap membela negara.

Paspor masih Indonesia kan? Tidak ada kemungkinan memperkuat negara lain kan?

Masih (Arthur tertawa)

Buat para pemain muda Indonesia yang berusaha masuk akademi atau menembus tim Eropa, ada kiatnya tidak? Kira-kira bisakah pemain Indonesia menembus tim Eropa?


Saya sih bilang, kalau saya bisa kenapa mereka tidak bisa? Mereka berbakat, tinggal masalah kerja keras. Percaya sama Tuhan. Pasti bisa. Bekerja keras, tentunya, dan doa banyak-banyak.

Dari Twittermu, kelihatannya kamu orang yang religius. Seberapa penting, seberapa besar kehidupan agama memengaruhi perkembangan karier?

Buat saya sih nomor satu. Membantu motivasi saya. Dalam karier atlet, pasti ada waktu bisa kecewa, mainnya kurang bagus. Bisa dimotivasi dari hal-hal spiritual religius.

Siapa sih pemain yang paling diidolakan saat ini?

Saat ini saya melihat Xavi Hernandez, pemain Barcelona. Tapi juga banyak pemain di tim utama Espanyol. Saya mengidolakan mereka karena saya sudah tahu persis, kenal mereka. Seperti Sergio Garcia, Joan Verdu, saya mengidolakan mereka karena kenal secara pribadi. Di latihan, mereka kerja keras, bukan yang seperti, “Saya sudah bintang, saya nggak perlu berlatih lagi.” Tapi mereka mau menang, punya hati pemenang.

Punya klub idola tidak?

Sekarang mengidolakan Espanyol. Sebelum itu saya tidak dukung mana-mana. Nonton bola senang tapi tidak mendukung salah satu tim.

Bagaimana dengan pelatih idola? Sosok pelatih yang mungkin kamu suatu saat ingin ditangani dia.


Sekarang mau main di bawah (pelatih Espanyol) Mauricio Pocchetino. Dia seorang manajer yang hebat.

Tertarik tidak kalau suatu ketika bermain di Liga Indonesia, di saat kondisinya seperti sekarang ini?


Sekarang saya fokusnya di Espanyol. Tapi mungkin suatu saat main di Indonesia. Mungkin saja. Tapi sekarang saya fokus di Espanyol.

Mengikuti perkembangan timnas kita di SEA Games maupun timnas senior?


Saya kemarin lihat timnas senior di televisi. Iran memang kelas tinggi. Mereka punya Javad Nekounam , pemain Osasuna. Indonesia saya bilang lumayan. Ada momen bagus, seperti saat Bambang (Pamungkas) mencetak gol. Kalau timnas U-23 (di SEA Games) bermain bagus. Selalu menang, kebobolan satu gol. Saya lihat ada potensi. Juara? Kenapa tidak? Mereka selalu menang. Pasti bisa kalau mereka main seperti sekarang.

Kembali ke karier pribadi Arthur. Standar Liga Spanyol kan tinggi, salah satu yang tertinggi di dunia. Apa usahamu agar bisa menembus tim utama Espanyol?


Pasti, harus kerja lebih keras lagi. Mainnya bagus. Tapi itu kemungkinannya bagus. Saya sangat optimis bisa main bersama tim utama. Dalam 4 tahun ini, harapan saya main buat tim utama Espanyol dan mewakili timnas Indonesia kalau dipanggil.

Dalam empat tahun ke depan, kamu melihat Arthur Irawan akan jadi seperti apa?


Saya berharap bisa main di tim utama Espanyol, kalau dipanggil bakal main buat timnas Indonesia.

Kesannya tentang Espanyol setelah latihan di sana, juga usai try out dua bulan?


Espanyol itu klub sangat besar. Berdiri sejak 1900. Pemain-pemain mereka, seperti Sergio Garcia, dulu ada Raul Tamudo, bukan pemain rata-rata. Mereka pemain-pemain hebat. Garcia main di Euro 2008, tidak main di Piala Dunia 2010 karena cedera. Espanyol klub yang sangat berkualitas. Motonya adalah selalu gairah terhadap tiap pertandingan. Berharap yang terbaik dari para pemainnya. Pelatih-pelatihnya hebat, semua orang di sana hebat. Ini klub yang sangat besar.

(Stadion) El Prat megah?

Iya, ini stadion baru berumur dua tahun. Bagus banget. Modern. Nama lengkap mereka kan Real Club Desportivo Espanyol. Didukung oleh keluarga kerajaan. Ada mahkota di logo klubnya.

Arthur, tentang persoalan adaptasi. Tinggal di Eropa mungkin tidak masalah. Tetapi Inggris dan Spanyol beda, adaptasinya bagaimana?


Adaptasinya tidak susah juga. Barcelona kota yang indah sekali. Masalah bahasa, saya bisa sedikit-sedikit, mulai mengerti. Saya les khusus, disuruh sama klub. Dua bulan lagi saya bisa lancar berbahasa Spanyol. Kalau dari cara mainnya, lain dari yang di Inggris. Spanyol lebih taktis. Tapi ya tidak masalah. Saya ada sesuatu sampai Espanyol mau merekrut. Lama-lama adaptasi pasti bisa.

Kami mengambil feedback dari Koprol. Ada pertanyaan dari pengguna. Salah satu yang ditanyakan adalah, apakah kamu sudah punya pacar?

(Arthur tertawa) Itu masalah pribadi. Memilih tidak menjawab.

Sekarang sudah tidak masalah ya soal karier sepak bola (dengan orang tua)?


Sekarang sudah dapat kontrak profesional tidak masalah. Sudah dapat kerja. Orang tua mendukung penuh.

SEA Games (Serba Serbi) - Atlet Asing Mulai Buru Cinderamata SEA Games

Jakarta (ANTARA) - Para atlet SEA Games ke-26 2011 dari berbagai negara menyempatkan waktu istirahatnya untuk mulai memburu cinderamata SEA Games, seperti kaos, syal, gantungan kunci, patung, dan boneka modo modi di area sekitar pintu masuk sektor tujuh, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Seperti rombongan atlet kempo asal Laos, yang terlihat sibuk memilih kaos bertuliskan "SEA Games 2011."

"Kami beli kaos SEA Games untuk kenang-kenangan dan oleh-oleh keluarga di rumah," kata salah satu atlet kempo asal Laos, Vilavouth Sawatvong, kepada ANTARA, Selasa.
Sementara itu, atlet lainnya, Anouvong Phetsiriseng mengaku menyukai desain kaosnya, selain karena harganya juga tidak terlalu mahal. Ia memilih warna putih dengan tulisan "SEA Games 2011" dengan harga Rp35.000.
"Kalau menurut saya harganya sedang, tidak mahal tetapi juga tidak terlalu murah," ujar Anouvong.
Tidak hanya atlet asal Laos, atlet panahan asal Malaysia, Nor Rizah, juga mengaku ingin memborong berbagai cinderamata SEA Games 2011.
"Tadi pagi habis latihan, saya jalan-jalan dan sengaja ke sini untuk beli oleh-oleh. Rencananya tidak hanya membeli kaos, tetapi juga gantungan kunci dan patung," kata Nor yang masih akan bertanding besok.
Menurut Arif, salah seorang pedagang di area sekitar pintu masuk sektor tujuh itu, dagangannya laku keras sejak ia membuka lapak pada Sabtu (12/11) lalu. Setiap hari dagangannya selalu dikunjungi baik atlet asing maupun tim ofisial dari negara lain.
"Alhamdulillah penjualan bagus, bisa dibilang laku keras. Bahkan kemarin ada rombongan atlet kamboja yang memborong 40 buah kaos," kata Arif yang harus menyewa tempat seharga empat juta rupiah selama perhelatan SEA Games 2011.
Arif menambahkan, produk jualannya yang paling dicari pengunjung dari negara lain adalah kaos yang bertuliskan "SEA Games 2011" dan syal bertuliskan "Indonesia" dan "SEA Games 2011." Ia menjual kaos sekitar harga Rp35.000 hingga Rp45.000 dan syal seharga Rp25.000 hingga Rp30.000.
"Ada juga pengunjung dari negara lain yang membeli kaos bola Indonesia, terutama kalau sedang ada pertandingan bola seperti saat kemarin Indonesia lawan Thailand," tambah Arif.
Karena animo penjualan yang bagus, pedagang lainnya, Uden, mengaku sudah memproduksi kaos bertuliskan "SEA Games" untuk kedua kalinya.
"Kami produksi sendiri, dibuat di Bandung. Sebelumnya tidak berani karena takut tidak laku, tetapi ternyata animonya bagus, ini mau produksi lagi," katanya.

Minggu, 12 Juni 2011

Bazar Makanan Santri Saat Tes PSB 2011 ( Aku Jadi Panitia Juga ) n.n

Minggu, 8 Mei 2011 10:21:33 - oleh : admin
Bazar Makanan Santri Saat Tes PSB 2011Bazar makanan khas Santri Darul Arqam menghiasi kegiatan Tes Calon Santri Baru 2011/2012. Acara Bazar makanan yang diselenggarakan di Mahad Darul arqam garut ini merupakan sebuah kegiatan Kreativitas santri yang mereka manfaatkandisaat acara PSB, dan acara bazar ini di tepatkan di Lapangan Upacara MahadDarul Arqam Garut

Diantara jenis makanan yang disediakan dalam bazaar tersebut adalah jajanan gorengan dari bala-bala, gehu, Bakso, rending Padang, lontong gulai, dan berbagai jenis
bahan makanan kering yang popular di Indonesia. Bazar makanan ini
merupakan salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu para santri untuk menjual dagangan.

Photo Lengkapnya Lihat di sini





Sejarah Batik Garut

Kegiatan dan usaha pembatikan di Garut merupakan warisan nenek moyang yang berlangsung turun temurun dn telah berkembang lama sebelum masa kemerdekaan. Pada tahun 1945, Batik Garut semakin populer dengan sebutan Batik Tulis Garutan dan mengalami masa jaya antara tahun 1967 - 1985 dengan 126 unit usaha. Batik Garutan mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya batik printing, kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, ketidaktersediaan bahan dan modal, serta lemahnya strategi pemasaran.

Batik garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang, namun berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hiup, dan adat istiadat orang Sunda. Motif-motif batik Garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya, selain itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya diominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakte

Wisata Budaya Kesenian Lais


Kesenian ini merupakan sebuah kesenian pertunjukan akrobatik dalam seutas tali sepanjang 6 meter yang dibentangkan dan dikaitkan diantara dua buah bamboo dengan ketinggian 12 sampai 13 meter. Kesenian Lais di ambil dari nama seseorang yang sangat terampil memanjat pohon kelapa yang bernama ”Laisan” yang sehari-hari di panggil Pak Lais. Lais ini sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda, tempatnya di Kampung Nangka Pait, Kec. Sukawening. Atraksi yang di tontonkan mula-mula pelais memanjat bambu lalu pindah ke tambang sambil menari-nari dan berputar di udara tanpa menggunakan sabuk pengaman dengan diiringi musik reog, kendang penca, dog-dog dan terompet.


Pertunjukan lais terutama mempertontonkan keterampilan satu atau dua orang pemain lais yang berjalan atau duduk di atas tali tambang yang direntangkan di antara dua ujung bambu. Tali tambang tersebut selalu bergoyang dan bambunya pun bergerak-gerak selagi menyangga beban dan gerakan pemain lais tersebut.

Lais terdapat di Kabupaten Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cirebon dan Bandung. Lais dapat disaksikan pada acara-acara kenegaraan, hajatan, pernikahan ataupun khitanan. Cara penyajian pertunjukan lais dilakukan dengan terlebih dahulu memancangkan dua leunjeur (batang) awi gombong (bambu berbumbung besar) di tanah serta merentangkan tali tambang pada kedua ujung bambu tersebut. Tali tambang  kemudian diikatkan pada kedua ujung bambu yang dipancangkan tersebut lalu tetabuhan pun dibunyikan sebagai pembukaan juga sebagai pemberitahuan bahwa permainan akan segera dimulai. Hal ini dilakukan untuk mengundang penonton dan sebagai pemanasan suasana.

Ketika permainan dimulai, sang dukun (pawang) lais pun siap dengan perlengkapan upacaranya, yaitu sesajen (sesajian) dan pedupaan (kukusan). Bersamaan dengan bunyi tetabuhan, dibakarlah kemenyan dalampedupaan tadi serta mantera-mantera pun dibacakan. Upacara ini dimaksudkan agar si pemain lais  diberi kekuatan, kelincahan, keterampilan serta keselamatan di dalam permainannya. Busana yang dikenakan oleh pemain lais yaitu busana yang biasa dipakai oleh wanita seperti kain dan kebaya, terutama pemain lais di Priangan. Dengan langkah gemulai, pemain lais yang menurut kepercayaan mulai kemasukan roh gaib  itu menari-nari mendekati salah satu tiang bambu. Ia menyelipkan sebuah payung di pinggangnya.

Pada  saat itu terjadilah percakapan antara pemain lais dan pawang. Percakapannya yaitu sebagai berikut:

Pawang: “Rek ka mana, Nu Geulis?”(Mau ke mana, Cantik?)
Si Lais  : “Apan rek ulin.” (Kan mau main.)
Pawang: “Nyandak naon?” (Membawa apa?)
Si Lais : “Ieu payung bisi panas jeung duwegan bisi halabhab.” (Ini payung kalau-kalau kepanasan dan kelapa muda kalau-kalau kehausan.)
Pawang: “Pek atuh geura amengan.” (Silakan kalau mau main.)

Sambil menari lagi, Si Lias terus mendekati tiang bambu lalu dengan cekatan  memanjat tiang bambu tersebut seperti seekor kera. Cara memanjatnya yaitu dengan tidak merapatkan tubuh ke ke batang bambu, melainkan dengan menggunakan tangan dan kakinya.

Ketika Si Lais memanjat batang bambu, tabuhan pengiring dibunyikan semakin keras sampai Si Lais tersebut mencapai puncak batang bambu. Setelah sampai pada tali tambang yang direntangkan, kemudian Si Lais pun duduk di ujung bambu dengan santai dan berleha-leha, lalu ia menyanyi namun hanya suara gumamnya saja tanpa kata-kata. Pawang yang berada di bawah bertanya lagi sambil menengadahkan kepalanya.

Pawang : “Hey, Geulis, keur naon?” (Hey, Cantik,  sedang apa?)
Si Lais   : “Apan ieu keur senang-senang!” (Kan ini lagi bersenang-senang.)
Pawang : “Cing, Geulis, ngojay kawas bangkong.” (Cobalah, Cantik, kamu berenang seperi katak.)
Si Lais   : “Mangga,” sambil tersenyum
Kemudian Si Lais pun menelungkup pada ujung bambu dan menekankan perutnya serta membuat gerakan seperti sedang berenang.
Si Lais : “Aduh capejeung hanaang.” (Aduh ,saya capek dan haus).

Si Lais kemudian duduk lagi pada ujung bambu, lalu membelah kelapa muda yang dibawanya dengan golok. Selain gerak-gerik Si Lais yang terampil itu, kelakuannya pun membuat hati penonton berdebar terutama para penonton wanita. Ketika Si Lais membelah kelapa muda, yang digunakan sebagai tahanan adalah lututnya dan air kelapa itu pun diminum sambil lalagedayan (berleha-leha atau berbaring dengan santai sambil bergoyang kaki). Setelah meminum habis air kelapa muda itu, Si Lais pun turun dengan cara menyusuri bambu dengan meluncur.

Setelah sampai di bawah, Si Lais menari-nari dan golok yang dibawanya diletakkan di dekat para penabuh, kemudian ia naik kembali sampai ke puncak tiang bambu dan berdiri di sana. Ia mengambil payung yang diselipkan di pinggangnya. Dengan menggunakan payung itu, ia meniti (berjalan) di atas tali tambang yang direntangkan tadi.

Di tengah-tengah tambang tersebut ia menari, menyanyi dan mengayun-ayunkan badannya. Atraksi tersebut merupakan puncak dari permainan lais. Banyak diantara penonton yang menahan nafas dan ada pula yang berteriak karena merasa khawatir Si Lais jatuh terutama para penonton wanita. Si Lais berpura-pura memperlihatkan gerakan kalau ia terpelesest, sehingga membuat penonton menjadi histeris. Dalam kepura-puraannya itu ia  berceloteh. “Aduuh …… Wah …… Awas,” dan … “La la la,” ia bernyanyi tak henti-hentinya.  Setelah puas mempermainkan penonton, ia pun berjalan menuju ujung yang lain, kemudian sambil berdiri di ujung tersebut ia pun menari mengikuti irama tetabuhan dari bawah.

Setelah selesai, Si Lais pun turun dengan cara meluncur. Tetabuhan dari bawah terus dibunyikan dan peniup terompet pun meniup tarompetnya dengan lagu-lagu yang riang. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu kepada pemain lais untuk beristirahat.

Setelah selesai beristirahat, Si Lais pun kembali memanjat bambu tersebut. Ia memperlihatkan permainannya yaitu dengan berayun-ayun di tengah tambang dengan kaki tergantung. Sambil berjalan di atas tambang, ia membuka pakaian wanita yang dipakainya dengan ngorondang (merangkak).

Setelah menyelesaikan pertunjukannya, ia pun turun kembali menyusuri tambang dan ini merupakan akhir dari pertunjukan lais Si Lais kemudian dibawa ke dalam rumah oleh pawang. Ketika keluar, Si Lais tersebut bersikap seperti biasa dan pakaiannya sudah diganti dengan pakaian biasa.

Pertunjukan lais memakan waktu setengah hari atau bahkan sehari penuh, tergantung kepada yang mengundangnya. Waditra yang digunakan untuk mengiringi pertunjukkan lais sama dengan waditra yang digunakan dalam kendang penca, tetapi ditambah dengan dogdog dan angklung. Para pemain lais terdiri dari laki-laki yang sudah dewasa sebanyak 6 orang, yaitu satu orang pemain lais, satu orang pawang yang kadang-kadang merangkap menjadi pimpinan lais dan yang lainnya adalah para penabuh.

Permainan lais biasanya diadakan di arena terbuka seperti di lapangan atau alun-alun yang tempatnya dianggap luas untuk menancapkan tiang bambu dengan jarak 10-15 meter antara tiang bambu yang satu dengan tiang bambu yang lainnya. Pertunjukan lais bukan merupakan bagian dari suatu upacara. Oleh karena itu, dapat dipanggil setiap saat. Permainan lais ini diturunkan oleh keluarga ke setiap generasi penerusnya.